Profesi Petugas Selokan Bangladesh, Kerja Masuk Got Dibayar hanya 138 Ribu
LINK VIDEO HERE
Seringkali kita terlalu larut dalam masalah kecil sehingga kita lupa untuk bersyukur. Punya pekerjaan yang menumpuk, gaji nggak sesuai harapan, lokasi tempat kerja yang jauh, cuaca yang panas dan nggak bikin seneng juga bisa jadi alasan untuk mengeluh. Padahal di luar sana banyak orang yang kondisinya jauh dari kata layak dan mereka masih bisa bersyukur. Kayak para pekerja pembersih selokan ini. Walau pekerjaannya sangat menjijikkan, tapi mereka tetap mau bersusah payah demi mendapatkan upah.
Seringkali kita terlalu larut dalam masalah kecil sehingga kita lupa untuk bersyukur. Punya pekerjaan yang menumpuk, gaji nggak sesuai harapan, lokasi tempat kerja yang jauh, cuaca yang panas dan nggak bikin seneng juga bisa jadi alasan untuk mengeluh. Padahal di luar sana banyak orang yang kondisinya jauh dari kata layak dan mereka masih bisa bersyukur. Kayak para pekerja pembersih selokan ini. Walau pekerjaannya sangat menjijikkan, tapi mereka tetap mau bersusah payah demi mendapatkan upah.
Apakah Anda sering mengeluh soal pekerjaan Anda?
Seperti terlalu banyak kerjaan, gaji tidak banyak, dan
jauhnya kantor dari rumah Anda?
Jika iya, mungkin mulai hari ini Anda harus lebih bersyukur.
Sebab, pekerjaan Anda bukanlah pekerjaan yang disebut
sebagai pekerjaan 38 terburuk di dunia.
Dilansir dari metro.co.uk, pembersih saluran pembuangan di
Dhaka, Bangladesh disebut sebagai pekerjaan paling buruk di dunia.
Bagaimana tidak, sebagai pembersih saluran pembuangan, Anda
harus menyelam di saluran yang sangat kotor dan bau.
Biar gak penasaran, simak ulasan berikut ini.
Keadaan drainase membuat warga jadi tersiksa
Memang yang namanya sanitasi adalah hal yang penting untuk
kehidupan. Bagaimana tidak, kalau saja hidup di lingkungan air kotor, maka
kesehatan pun bisa terancam. Tak dapat dipungkiri kadang keadaan sanitasi di
Indonesia memang butuh peningkatan. Namun ternyata ada yang lebih parah loh.
Ya, tepatnya di Dhaka Bangladesh, keadaan di sana hampir
serupa di sungai-sungai keruh di India. Bahkan gorong-gorong dan selokan pun
sering mengalami mampet hingga air berubah menjadi gelap pekat. Keadaan
diperburuk dengan banjir, hujan deras dan kurangnya drainase yang menyalurkan
air. Jadi jangan kaget kalau keadaan pembuangan air dan limbah di sana gak
karuan.
Para petugas dikerahkan dengan alat seadanya
Jangan harap kalau yang dilakukan oleh petugas gorong-gorong
atau selokan di Bangladesh ini sama dengan yang ada di kita. Alih-alih
menggunakan perlengkapan canggih untuk terjun ke saluran air, yang ada malah
mereka setengah telanjang masuk ke drainase.
Mirisnya lagi hampir tak ada alat canggih satu pun yang
digunakan, kalau pun ada mungkin hanya sekedar penggaruk saja untuk
menyingkirkan sampah. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan masuk dalam drainase
yang airnya sudah sangat hitam dan lengket seolah sudah berubah menjadi lumpur.
Tentu bukan tanpa resiko mereka melakukannya, namun semua agar sumbatan di sana
bisa dihilangkan.
Resikonya, kesehatan bisa saja jadi semakin memburuk
Berkutat dengan limbah yang dibuang di drainase tentunya
bukan tanpa resiko. Apalagi melihat kalau airnya sudah berubah hitam seperti
itu. Tentu masalah kesehatan bisa jadi ancaman utamanya. Mulai dari sekedar
iritasi hingga penyakit serius lainnya bisa menjangkiti kapan saja. Kemungkinan
kematian pun bisa terjadi.
Namun salutnya mereka tetap melakukan pekerjaan tersebut
meskipun tahu tak ada alat yang menopang agar lebih minim bahaya. Apalagi
mereka bekerja pada sebuah perusahaan yang ternama, Dhaka City Coorporetion,
sehingga tak boleh main-main dalam menjalankan tugasnya. Pun demikian, mereka
tak sendiri ada rekan kerja lain yang siap menemani.
Bayaran tak seberapa, namuan taruhannya luar biasa
Seperti yangt sudah diketahui kalau pekerjaan yang dilakoni
oleh para pekerja dari Dhaka City Coorperation ini bukan main-main. Bagaimana
tidak, tanpa ada satu pun alat yang menempel di tubuhnya, mereka harus berusaha
keras untuk membersihkan drainase. Tentu kita berpikir dengan taruhan seperti
itu tentunya bayaran tinggi pun menanti, ternyata tidak justru malah mereka
digaji dengan harga yang terlampau murah.
Bayangkan saja, seharinya para pekerja ini dibayar sekitar
Rp 138 ribu, tentu gaji ini seharusnya sangat berbanding terbalik dengan resiko
yang ada. Kalau dihitung bisa saja satu bulan dapat 30 juta, asal ada 30
drainase tersumbar dan petugas tak kena penyakit berat. Kalau semisal ada alat
canggih untuk meringankan pekerjaan oke saja, lah ini kaca mata selam pun tak
pakai.
Melihat nasib para pekerja drainase ini seharusnya membuat
kita sadar. Ya, bisa dibilang kalau kita lebih beruntung dari mereka. Entah itu
dari segi mudahnya pekerjaan hingga bayaran yang diterima. Lalu seharusnya kita
malu jika harus terus mengeluh.
credited : keepo.me,tribun-bali.com,boombastis.com
Loading...
0 Response to "Profesi Petugas Selokan Bangladesh, Kerja Masuk Got Dibayar hanya 138 Ribu"
Posting Komentar